'Ketika Jari-jari Bunga Terbuka'
image, courtesy of phoenix.about.com
ketika jari-jari bunga terbuka
mendadak terasa: betapa sengit
cinta Kita
cahaya bagai kabut, kabut cahaya; di langit
menyisih awan hari ini; di bumi
meriap sepi yang purba;
ketika kamarau terasa ke bulu-bulu mata, suatu pagi
di sayap kupu-kupu, di sayap warna
swara burung di ranting-ranting cuaca,
bulu-bulu cahaya: betapa parah
cinta Kita
mabuk berjalan, di antara jerit bunga-bunga yang rekah
(Sapardi Djoko Damono, 1968)
Kawan-kawan, menyambut malam Takbiran, selangkah menuju hari Kemenangan, atas nama cinta, saya mohon maaf lahir dan batin.
Selamat hari Lebaran, kemenangan atas hawa nafsu dan angkara, dan mari kita memulai lagi hidup kita dengan nafas cinta.
Posted in: contemplation on Saturday, September 19, 2009 at at 12:20 PM