Yow...
SANTA FALSE
Seringai sang awan hiasi bunga tidur
Buaikan angan dalam nyata tak berujung
Hinggapi asa dengan senyum paling palsu
Tawarkan rasa getir dengan manis madu manipulasi surgawi
Jerat hasrat diri dalam sebuah kantung pertahanan diri
Kini saatnya bangun benteng
dan susun amunisi
agar tak seorangpun dapat rampas
dan robek yang paling berharga dari diri ini
Remuk redam semua konstruksi kebutuhan dunia
Hingga dengan kepala tegak kukatakan
AKU TETAP ADA!
January 22, 2005
TOXIC BY YOUR HEAD
Hausnya dunia pada darah ditebus sudah
namun tak kunjung habis
Langit murka dan sedih, beku asa
hingga ia menangis turunkan es
Hujam dunia pada ulu hati
Tak ada apapun jua dalamnya
Kering menghitam
Jika ada saat es mengoyak
keluarlah belatung-belatung di sana
bersama bau busuk
January 5, 2005
A STORY OF A WOMAN'S LIFE
Lukisan mata perempuan penjaja kendi paku hadirku. Terhenyak dalam hening. Sosok sepasang bola mata kelam, simpan misteri besar hidup manusia. Angin bawaku ke tempat itu kala hujan turun basahi permukaan bumi dan rambutku luntur hitamnya. Perempuan itu hampiriku, pegang kedua bahuku dengan mata lembutnya. Mataku beradu dengannya. Kucoba gali isi hatinya. Begitu banyak kepedihan di dalamnya, pula kekuatan, ketabahan yang buat dunia tunduk di hadapnya. Air mata meleleh jatuh ke pipiku. Dengan tangannya, ia seka dengan kasih tulus. Kami berdua tersenyum lalu terdiam, larut dalam pikiran dan rasa.
January 1, 2005
Seringai sang awan hiasi bunga tidur
Buaikan angan dalam nyata tak berujung
Hinggapi asa dengan senyum paling palsu
Tawarkan rasa getir dengan manis madu manipulasi surgawi
Jerat hasrat diri dalam sebuah kantung pertahanan diri
Kini saatnya bangun benteng
dan susun amunisi
agar tak seorangpun dapat rampas
dan robek yang paling berharga dari diri ini
Remuk redam semua konstruksi kebutuhan dunia
Hingga dengan kepala tegak kukatakan
AKU TETAP ADA!
January 22, 2005
TOXIC BY YOUR HEAD
Hausnya dunia pada darah ditebus sudah
namun tak kunjung habis
Langit murka dan sedih, beku asa
hingga ia menangis turunkan es
Hujam dunia pada ulu hati
Tak ada apapun jua dalamnya
Kering menghitam
Jika ada saat es mengoyak
keluarlah belatung-belatung di sana
bersama bau busuk
January 5, 2005
A STORY OF A WOMAN'S LIFE
Lukisan mata perempuan penjaja kendi paku hadirku. Terhenyak dalam hening. Sosok sepasang bola mata kelam, simpan misteri besar hidup manusia. Angin bawaku ke tempat itu kala hujan turun basahi permukaan bumi dan rambutku luntur hitamnya. Perempuan itu hampiriku, pegang kedua bahuku dengan mata lembutnya. Mataku beradu dengannya. Kucoba gali isi hatinya. Begitu banyak kepedihan di dalamnya, pula kekuatan, ketabahan yang buat dunia tunduk di hadapnya. Air mata meleleh jatuh ke pipiku. Dengan tangannya, ia seka dengan kasih tulus. Kami berdua tersenyum lalu terdiam, larut dalam pikiran dan rasa.
January 1, 2005
Posted in: on Monday, January 24, 2005 at at 7:24 AM