Jakarta, 26 Desember 2004

25 Desember 2004
Umat manusia sorakkan gembira sambut Natal
kala Sang Juru Selamat sentuh dunia dengan cara manusiawi
Ucapan selamat dan nyanyian alleluya lintasi penjuru dunia
Terbitkan senyum di hati banyak orang

26 Desember 2004
Laut mengamuk
Guncangkan serambi di zamrud khatulistiwa tercinta
Seakan lengkapkan derita akibat naluri binatang manusia
Senyum itupun lenyap
Berganti tangis dan jerit kepedihan
Termenung dalam duka mendalam
Teriakkan keputusasaan dalam nama Tuhan
Pertanyakan eksistensi dan keadilanNya

Muakkah Ia pada ciptaan citraNya
hingga tampar dunia ini dengan murkaNya?
Atau hendak sampaikan pesan terpenting
dari kemanusiaan putraNya?
Bahwa Natal bukan saja tentang
Pohon Natal, Santa Claus, baju baru dan pergi ke Gereja,
atau hal-hal superfisial lain
Bahwa cinta kasihlah esensi keberadaanNya
Keajaiban indah yang jadikan umat manusia satu keluarga
Di mana ada rasa saling memiliki
saling berbagi

Berdukalah
Menangislah
Berdoalah untuk saudara-saudaramu
Semoga mentari senantiasa bersinar dalam hati mereka
Ulurkanlah tanganmu
dan harapan takkan pernah hilang dari kita semua

Written by me on 31st December 2004
Requested by a best friend of mine, Paulina Dessy Wulandari

0 comments: