PRoSeS => HaSiL?

Mengakhiri semester pertama dan mengawali semester baru, fakultas memberikan laporan nilai mahasiswa yang kerap disebut KHS (Kartu Hasil Mahasiswa) pada hari Sabtu, 15 Januari 2005. Sayangnya saya tidak dapat hadir untuk mengambil hasil karena saat itu saya sedang berada dalam perjalanan menuju Bandung, kota yang sangat saya rindukan sebab di sana ada factory outlet yang menawarkan berbagai produk fashion dengan harga miring dan distro-distro yang keluarannya menjadi trend masa kini di kalangan kawula muda. Untunglah sahabat saya, Dessy bersedia mengambilkan KHS saya.

Sebenarnya tak perlu saya menunggu hari pembagian KHS untuk mengetahui nilai-nilai yang telah saya capai. Universitas memfasilitasi mahasiswa dengan program komputer yang memuat data-data pribadi mereka termasuk nilai-nilai mereka. Tak sabar untuk mengetahuinya, saya mencari tahu nilai saya di komputer universitas. Pertama kali saya mencobanya, ternyata nilai belum masuk. Kemudian setelah saya menerima kabar dari dosen saya bahwa nilai sudah dimasukkan, barulah saya kembali memeriksa di komputer itu. Memang benar hampir semua nilai sudah keluar dan hanya satu yang belum, yaitu mata kuliah Metodologi Penelitan I. Syukur alhamdullilah, nilai saya lumayan dan IP saya tidak mengecewakan untuk seorang pemalas.

Setelah mengetahui hasil studi saya selama satu semester, saya tidak langsung puas begitu saja meski nilai saya tidak bisa dikatakan buruk. Hal itu disebabkan selama proses kuliah berlangsung, saya tidak menjalaninya secara maksimal. Saya kerap tidak mendengarkan penjelasan dosen di kelas dan terkadang saya membolos. Selain itu, di fakultas psikologi yang konon mengandalkan kerajinan membaca dan kemampuan berlogika, saya termasuk mahasiswa yang kurang memenuhi syarat tersebut. Jujur, saya hanya belajar dengan frekuensi tiga bulan sekali. Dengan kata lain, hanya pada saat UTS dan UAS.

Tentu saya menyadari bahwa sesal tiada berguna. Oleh karena itu, mengawali semester dua ini, saya bertekad untuk lebih giat lagi agar nantinya saya akan merasa puas. Nilai bukanlah semata-mata demi kebanggaan orangtua melainkan untuk diri saya sendiri, sebagai bukti bahwa saya adalah orang yang berkompeten. Dengan menekankan hal itu pada diri saya sendiri, saya tidak akan merasa terbebani dalam menjalaninya. Akhir kata, saya percaya jika kita menjalani proses secara maksimal, tentu hasil yang akan dituai maksimal pula. Di semester depan, saya harus bisa lebih baik lagi. Amin.

1 comments:

  1. hai kamu yang menyebut diri PEMALAZZZ...gile ye cui ni lagih ada anak ajaib, malas tapi IP tetep 3,75...huehehehe....
    tapi ok juga kok tuh, kita mang harus lebih OK lagih di semester depan..
    dah baca BLOG gw yang Semester Baru Semangat Baru...
    Ayo teman kita semangat...!!!