BeRKaT di HaRi ULTaH
Gue udah kebelet posting di sini hari Minggu. Gue baru bisa nulis sekarang soalnya baru hari ini gue punya akses ke internet. Kenapa baru sekarang? Gue sedang menghabiskan liburan dengan menginap di rumah saudara gue yang notabene hanya beda blok dengan gue (satu kompleks). N kompie di sini rusak. Baru hari ini diperbaiki. Ternyata kompie ini bermasalah dengan power supplynya. Permasalahan sama pernah dialami kompie gue. Yak..cukup ttg perkompieannya. Out of topic banget. Hehehe...
Kemarin, tepatnya, 19 Desember 2004, seorang teman baik gue ultah ke 19. Sehari sebelumnya tanggal 18 Desember 2004, kira-kira pukul 10 malam, gue menulis sebuah puisi untuk dia dan gue berencana untuk mengirimkannya lewat sms tepat jam 12 malam. Gue menunggu sampai jam 12 malam, lalu segera mengambil hp gue dan click send pada message yang gue simpen di folder draft. Selang beberapa menit, gue menerima sms dari temen gue itu yang isinya ucapan terima kasih dan bahwa dia senang dengan sms gue itu. Tampaknya gue yang pertama kali mengucapkan selamat ke dia. Layaknya seorang teman, gue pun senang ketika dia senang dan gue membawa dia dalam doa gue. Semoga dia selalu dilimpahi berkat dari Yang Maha Kuasa.
Kemudian gue teringat ultah gue yang jaraknya ga jauh dari ultah temen gue ini, cuma beda 8 hari. Yup, gue ultah ke 19 tanggal 11 Desember 2004. Gue tidak mengharapkan ada yang mengucapkan selamat jam 12 karena sobat gue ga punya pulsa dan telpon rumahnya mati. Jadi gue tinggal tidur. Tapi gue terbangun jam 1 pagi entah karena alasan apa.
Gue liat ada missed call di hp gue, dari seorang teman lama. Tak lama setelah itu, gue menerima sms dari seseorang. Karena pada saat itu hp gue yang menstore no telp teman2 rusak dan sedang diservice, gue menggunakan hp adik gue, tentunya dengan sim card gue, so gue ga bisa dibilang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Teman2 dekat gue tentu tahu maksudnya. Gue adalah orang yang sangat boros dengan pulsa. Nah oleh sebab itu pula, gue ga tau siapa yang mengirim sms itu. Gue bales sms itu yang isinya ucapan terima kasih sekaligus menanyakan identitasnya.
Mungkin karena gemas, dia langsung menelpon gue. Setengah tidur gue mengangkat telponnya. Gue mengira dia cowok sobat gue, jadinya gue ngalor ngidul ngomongin hal-hal yang kita berdua ketahui. Ternyata gue SALAH besar. Cowok penelpon gue itu temen deket gue sejak SMA. Gue cukup terharu karena ternyata teman2 lama gue mengingat ultah gue. Hal ini bener2 ga gue sangka.
Pagi harinya mulai jam 6 pagi, ucapan selamat mulai berdatangan. Dari keluarga gue, sobat gue, dari temen2 gue yang gue temui di kampus. Yah... pendek kata hampir semua orang yang gue kenal di kampus dan hampir semua orang yang kenal cukup dekat dengan gue mengucapkan selamat. Gue cukup senang karena hal itu membuktikan mereka care dan sayang sama gue walaupun bukan satu-satunya cara. Gue ga mengharapkan hadiah dalam bentuk materi ataupun barang atau hal2 lainnya. Satu yang benar2 gue inginkan: doa dari mereka semua.
Gue sungkan untuk mendeskripsikan secara detail tentang hari ulang tahun gue yang ke19 ini karena suatu alasan yang ga mau gue beberkan di sini. Cukup gue yang tau aja. Yang bisa gue bilang, dari semua kejadian yang gue alami di hari itu, ada berkat yang mungkin adalah yang terbaik dari Tuhan untuk saat itu. Memang mengejutkan dan sulit untuk diterima pada awalnya. Namun akhirnya setelah melalui proses berpikir dan merenung, gue sadar mungkin Tuhan telah menunjukkan rahmatNya yang besar kepada gue melalui hal ini dan gue bersyukur atas hal tersebut. Ia telah membuka mata gue dan bahwa memang di balik setiap kejadian, pasti ada hal baik tersurat ataupun tersirat di situ. Amin!
Kemarin, tepatnya, 19 Desember 2004, seorang teman baik gue ultah ke 19. Sehari sebelumnya tanggal 18 Desember 2004, kira-kira pukul 10 malam, gue menulis sebuah puisi untuk dia dan gue berencana untuk mengirimkannya lewat sms tepat jam 12 malam. Gue menunggu sampai jam 12 malam, lalu segera mengambil hp gue dan click send pada message yang gue simpen di folder draft. Selang beberapa menit, gue menerima sms dari temen gue itu yang isinya ucapan terima kasih dan bahwa dia senang dengan sms gue itu. Tampaknya gue yang pertama kali mengucapkan selamat ke dia. Layaknya seorang teman, gue pun senang ketika dia senang dan gue membawa dia dalam doa gue. Semoga dia selalu dilimpahi berkat dari Yang Maha Kuasa.
Kemudian gue teringat ultah gue yang jaraknya ga jauh dari ultah temen gue ini, cuma beda 8 hari. Yup, gue ultah ke 19 tanggal 11 Desember 2004. Gue tidak mengharapkan ada yang mengucapkan selamat jam 12 karena sobat gue ga punya pulsa dan telpon rumahnya mati. Jadi gue tinggal tidur. Tapi gue terbangun jam 1 pagi entah karena alasan apa.
Gue liat ada missed call di hp gue, dari seorang teman lama. Tak lama setelah itu, gue menerima sms dari seseorang. Karena pada saat itu hp gue yang menstore no telp teman2 rusak dan sedang diservice, gue menggunakan hp adik gue, tentunya dengan sim card gue, so gue ga bisa dibilang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Teman2 dekat gue tentu tahu maksudnya. Gue adalah orang yang sangat boros dengan pulsa. Nah oleh sebab itu pula, gue ga tau siapa yang mengirim sms itu. Gue bales sms itu yang isinya ucapan terima kasih sekaligus menanyakan identitasnya.
Mungkin karena gemas, dia langsung menelpon gue. Setengah tidur gue mengangkat telponnya. Gue mengira dia cowok sobat gue, jadinya gue ngalor ngidul ngomongin hal-hal yang kita berdua ketahui. Ternyata gue SALAH besar. Cowok penelpon gue itu temen deket gue sejak SMA. Gue cukup terharu karena ternyata teman2 lama gue mengingat ultah gue. Hal ini bener2 ga gue sangka.
Pagi harinya mulai jam 6 pagi, ucapan selamat mulai berdatangan. Dari keluarga gue, sobat gue, dari temen2 gue yang gue temui di kampus. Yah... pendek kata hampir semua orang yang gue kenal di kampus dan hampir semua orang yang kenal cukup dekat dengan gue mengucapkan selamat. Gue cukup senang karena hal itu membuktikan mereka care dan sayang sama gue walaupun bukan satu-satunya cara. Gue ga mengharapkan hadiah dalam bentuk materi ataupun barang atau hal2 lainnya. Satu yang benar2 gue inginkan: doa dari mereka semua.
Gue sungkan untuk mendeskripsikan secara detail tentang hari ulang tahun gue yang ke19 ini karena suatu alasan yang ga mau gue beberkan di sini. Cukup gue yang tau aja. Yang bisa gue bilang, dari semua kejadian yang gue alami di hari itu, ada berkat yang mungkin adalah yang terbaik dari Tuhan untuk saat itu. Memang mengejutkan dan sulit untuk diterima pada awalnya. Namun akhirnya setelah melalui proses berpikir dan merenung, gue sadar mungkin Tuhan telah menunjukkan rahmatNya yang besar kepada gue melalui hal ini dan gue bersyukur atas hal tersebut. Ia telah membuka mata gue dan bahwa memang di balik setiap kejadian, pasti ada hal baik tersurat ataupun tersirat di situ. Amin!
Posted in: on Tuesday, December 21, 2004 at at 9:21 AM