mengerti?

hari ini saya ditelepon teman sekelompok saya untuk tugas akhir mata kuliah Kode Etik. dia sudah melakukan wawancara dengan dokter kandungan, salah satu profesi yang dituntut untuk digali kode etiknya dalam tugas ini. sementara bagian saya adalah bankir. dia panik karena menurutnya, wawancara tidak berjalan dengan lancar. dokter kandungan itu menanyakan kepada teman saya tentang apa itu kode etik. teman saya berusaha untuk menjelaskannya tetapi dokter kandungan tersebut tetap merasa tidak puas dengan penjelasan teman saya. sebenarnya teman saya bingung tentang apa kode etik itu, begitu pula saya, dan keyakinan saya juga untuk kebanyakan peserta mata kuliah itu. sampai saat ini, kami belum mendapat kepastian yang jelas tentang kode etik. dan tampaknya demikian juga dosen saya. saya mengambil kesimpulan demikian karena ia sendiri tampak sangat bingung dan kerepotan, tanda-tandanya "pokoknya..." sering digunakan sewaktu menjelaskan. atau saya salah? jangan-jangan dia benar-benar mengerti tetapi sulit menyampaikannya? kalau memang begitu, saya juga sering mengalaminya, bukan dengan kode etik, tapi dengan hal-hal lain. misalnya, saya bilang, saya sakit. teman ada yang bertanya, sakit apa? sakitnya seperti apa? kalau sakitnya jelas sekali, seperti sakit kepala, saya tahu. tapi kalau tidak enak badan? saya cuma bisa mendeskripsikan "pokoknya seluruh badan pegal". namun saya tahu penjelasan saya belum mencakup semua symptom yang saya rasakan. teman saya tampak mengerti dan ketika saya berada di posisi teman saya saat itu, saya merasa mengerti juga. mungkin karena saya pernah mengalaminya dan teman saya juga. lalu mengapa dosen saya kesulitan menjelaskan kode etik? kemungkinan besar karena (minimal) saya dan teman saya belum lama belajar psikologi dan bahkan belum terlalu akrab dengan prakteknya, sehingga kode etik menjadi hal yang mengawang-ngawang tanpa kejelasan bagi kami.

0 comments: